Friday, 07 November 2025
Jakarta
--:--
Tokyo
--:--
Hongkong
--:--
New York
--:--
Armada Tiongkok, Risiko Amerika?
Friday, 7 November 2025 07:46 WIB | GLOBAL ECONOMIC |Ekonomi Global

Pemerintahan Trump menangguhkan biaya dok untuk kapal buatan Tiongkok sebagai bagian dari "gencatan senjata dagang" bulan lalu. Langkah ini menuai kritik karena dinilai melemahkan upaya AS melindungi akses ke pelabuhan-yang disebut sebagai hak istimewa-serta menambah kerentanan rantai pasokan.

Ketergantungan AS pada armada Tiongkok kini sangat besar. Tahun lalu, barang senilai lebih dari $5 triliun mengalir lewat pelabuhan AS, termasuk $3 triliun impor, dan hampir sepertiganya diangkut kapal yang dibangun, dimiliki, atau dioperasikan Tiongkok. Industri galangan kapal AS sendiri merosot tajam: dari 77 kapal komersial yang dibangun pada 1975 menjadi kurang dari lima pesanan saat ini, terutama sejak subsidi federal dihentikan pada 1982”menghilangkan puluhan ribu pekerjaan terampil.

Sebaliknya, Tiongkok memperluas dominasi maritimnya selama 25 tahun terakhir berkat subsidi besar. Negara itu kini memproduksi 55% kapal laut dunia (naik dari 5% pada 1999), membuat 95% kontainer pengiriman dan 70% derek pelabuhan global, serta punya kendali atau saham di hampir 100 pelabuhan utama. Dampaknya bukan sekadar ekonomi: sekitar 90% kargo militer AS diangkut lewat laut, sehingga ketergantungan ini dipandang mengancam keamanan nasional.

Kebijakan biaya dok yang ditangguhkan sebenarnya dirancang untuk menyeimbangkan persaingan. Aturannya mengenakan $50 per ton kapasitas kargo pada kapal milik/dioperasikan perusahaan Tiongkok (naik bertahap ke $140 pada 2028), dan tarif lebih rendah bagi operator non-Tiongkok yang memakai kapal buatan Tiongkok ($18 per ton atau $120 per kontainer). Pemilik kapal bisa mendapat pengurangan jika memesan kapal buatan AS dalam tiga tahun. Indikasi awalnya positif: pangsa kapal buatan Tiongkok di tiga rute utama AS sempat turun hampir delapan poin persentase, dan analis memperkirakan dalam setahun hanya satu dari 20 kapal di pelabuhan AS yang akan dibuat di Tiongkok.

Penghentian biaya dinilai mengirim sinyal yang salah ke Beijing dan melemahkan koordinasi dengan sekutu maritim seperti Korea Selatan dan Jepang. Setiap penundaan berisiko membuat galangan Tiongkok kian menguat sementara galangan AS tetap menganggur. Sejumlah ekonom mendesak Washington segera memberlakukan kembali biaya dok dan konsisten mengejar kemandirian maritim untuk mengurangi risiko pada ekonomi dan keamanan nasional. (az)

Sumber: Newsmaker.id

RELATED NEWS
Trump Kalah di MA, Pasar Hadapi Gelombang Ketidakpastian Baru...
Thursday, 6 November 2025 17:30 WIB

Pertanyaan keras Mahkamah Agung AS terhadap tarif global Presiden Donald Trump memicu spekulasi yang meningkat bahwa tarif tersebut akan dibatalkan, tetapi juga meningkatkan potensi kekacauan tambahan...

Penutupan Pemerintah AS Menekan Konsumen...
Wednesday, 5 November 2025 19:55 WIB

Konsumen Amerika yang kesulitan mengakses pembayaran bantuan pangan akibat penutupan pemerintah tidak dapat memenuhi keranjang belanjaan mereka dan hal itu "menyakitkan," menurut perusahaan di balik t...

Trump Pangkas Tarif Fentanil, Redakan Ketegangan Perdagangan AS-Tiongkok...
Wednesday, 5 November 2025 07:26 WIB

Presiden AS Donald Trump resmi menurunkan tarif untuk produk fentanil dari Tiongkok, dari 20% menjadi 10%. Keputusan ini bagian dari kesepakatan yang dicapai pada pertemuan puncak di Korea Selatan Okt...

Penutupan Pemerintah AS: Pengacara Pembela Alami Kesulitan Keuangan Lebih Besar...
Monday, 3 November 2025 18:48 WIB

Seiring dengan terganggunya pembayaran gaji pegawai federal di seluruh negeri akibat penutupan pemerintah AS, hal ini juga memperburuk kesulitan keuangan para pengacara yang membela anggota masyarakat...

Trump Pangkas Tarif China: Kesepakatan Langka Dengan Xi...
Thursday, 30 October 2025 16:01 WIB

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa ia telah sepakat dengan Presiden Xi Jinping untuk memangkas tarif terhadap Tiongkok dengan imbalan Beijing menindak perdagangan fentanil ilega...

LATEST NEWS
Data Klasik ke Data Kekinian: Strategi Baru The Fed

Dua minggu sebelum pertemuan terakhir Federal Reserve AS, dengan ditutupnya keran data pemerintah federal, staf The Fed Atlanta memperkuat pandangan mereka tentang ekonomi dengan menganalisis bagaimana survei eksekutif bisnis sebelumnya selaras...

Emas Menguat, Investor Antisipasi Pemangkasan Suku Bunga AS

Emas naik pada hari Jumat(7/11) karena ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut dari Federal Reserve dan kekhawatiran yang masih ada atas prospek ekonomi AS di tengah penutupan pemerintah yang berkepanjangan, mendorong permintaan. Emas spot...

Minyak Tertekan, Menuju Kerugian Mingguan Kedua

Harga minyak naik pada hari Jumat(7/11), tetapi masih berada di jalur untuk kerugian mingguan kedua berturut-turut setelah tiga hari penurunan akibat kekhawatiran kelebihan pasokan dan melambatnya permintaan AS. Harga minyak mentah Brent naik 60...

POPULAR NEWS
Pasar Asia Terseret Penurunan Saham AI
Wednesday, 5 November 2025 07:22 WIB

Pasar Asia-Pasifik mengalami penurunan pada hari Rabu, mengikuti penurunan yang terjadi di Wall Street, yang dipengaruhi oleh kekhawatiran terhadap...

PMI Jasa ISM AS Diperkirakan Sedikit Menguat pada Oktober
Wednesday, 5 November 2025 18:51 WIB

Institute for Supply Management (ISM) dijadwalkan merilis Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa untuk bulan Oktober pada hari Rabu. Laporan tersebut,...

Kenaikan November menjelang sidang tarif
Tuesday, 4 November 2025 23:19 WIB

Pasar dunia mengawali November dengan optimisme, di tengah laporan pendapatan perusahaan yang positif dan hubungan perdagangan yang lebih tenang,...

PMI Jasa ISM AS Tertinggi Sejak Februari
Wednesday, 5 November 2025 22:12 WIB

PMI Jasa ISM naik menjadi 52,4 pada Oktober 2025 dari 50 pada September, melampaui perkiraan 50,8, menunjukkan ekspansi terkuat di sektor jasa sejak...